Selasa, 08 Maret 2011

EKSPEKTASI

Kehadiran seorang manusia di dunia dibekali dengan potensi-potensi. Secara umum manusia mempunyai potensi kehewanan dan potensi kemanusiaan. Potensi kehewanan adalah potensi untuk berpindah tempat, berkembang biak, makan, tumbuh dan lain sebagainya. Potensi kemanusiaannya adalah potensi untuk berpikir, beragama, bernegara, mengolah alam, membangun peradaban dan lain sebagainya.

Ketika lahir seseorang memiliki banyak keterbatasan. Baik secara hewani atau manusiawi. Oleh karena itu, dengan potensi yang dimilikinya seseorang bergerak untuk menutupi kekurangan-kekurangannya, makan untuk menutupi rasa lapar, belajar untuk menutupi kebodohan dan lain-lain.

Dengan akalnya manusia dapat memikirkan kebutuhan-kebutuhannya di masa yang akan datang. Jika hewan hanya mencari makan ketika lapar, manusia mencari makan tidak harus dalam keadaan lapar. Manusia tahu bahwa rasa lapar akan datang lagi setelah rasa kenyang. Oleh karena itu manusia dapat merencanakan apa-apa yang akan dilakukan.

Kondisi yang diharapkan seseorang dimana kebutuhannya dapat dipenuhi disebut dengan tujuan. Kebutuhan manusia diketahui olehnya melalui intuisi maupun akalnya. Intuisi maupun akal merupakan sesuatu yang tak kasat mata. Maka tujuan-tujuan yang ingin dicapai seseorang hanya diketahui oleh dirinya. Dalam perjalanan hidup seseorang, tujuan-tujuannya mengalami perubahan. Waktu kecil mungkin kita menginginkan menjadi seorang musisi, namun sekarang mungkin kita ingin menjadi seorang guru. Perubahan ini bisa terjadi begitu cepatnya sehingga tujuan kita beberapa detik lalu sudah bisa berubah. Perubahan ini berkaitan erat dengan perubahan pikiran, perasaan, kondisi eksternal dan lain sebagainya.

Adanya tujuan yang hendak dicapai oleh seseorang berimplikasi pada penilaian terhadap kenyataan, baik terhadap suatu perbuatan, maupun kenyataan yang lain. Kenyataan yang seiring atau sesuai dengan tujuannya adalah sesuatu yang baik dan begitu pula sebaliknya. Seseorang yang memiliki tujuan menghilangkan rasa lapar misalnya, akan memandang bahwa menanak nasi, beras, air merupakan sesuatu yang baik, tetapi membuang beras, racun adalah sesuatu yang buruk.

Adanya konsekuensi pada setiap perbuatan mendorong kita untuk berpikir matang sebelum memilih untuk melakukannya atau meninggalkannya. Konsekuensi makan adalah kenyang, belajar adalah pintar. Oleh karena suatu perbuatan dinilai dari tujuannya maka perbuatan yang tidak memiliki tujuan tidak dapat dinilai atau merupakan suatu kesia-siaan. Bicaranya seseorang yang sedang tidur tidak dinilai baik atau buruk untuk dirinya.

Karena manusia dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhannya di masa mendatang maka manusia memiliki tujuan yang sifatnya jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang memiliki sifat keumuman dan keutamaan. Ia lebih diutamakan ketimbang yang jangka pendek. Oleh karena itu manusia bisa mengorbankan kebutuhan jangka pendeknya untuk mencapai kebutuhan jangka panjangnya. Manusia melakukan kegiatan menabung dan berinvestasi adalah dalam rangka hal tersebut.

Manusia secara alamiah melakukan sesuatu untuk menyempurnakan dirinya sendiri. Manusia bersifat prudensial, artinya cinta diri. Ia tidak menginginkan keburukan bagi dirinya. Hal ini menyangkut semua hal, termasuk perbuatan-perbuatan sosial. Seseorang melakukan sedekah, membela agama, mencintai orang lain, berperang adalah untuk tujuan pribadi. Ia melakukan itu semua untuk ketentraman hatinya, untuk harapan masuk ke dalam surga, dicintai orang lain, dihormati orang lain dan lain sebagainya.

Untuk mencapai tujuannya manusia membutuhkan bantuan orang lain. Kebutuhan manusia yang lebih besar dibandingkan dengan hewan-hewan lainnya akan dapat dicapai dengan bantuan manusia yang lain. Tanpa bantuan orang lain selain ia tidak dapat memenuhi kebutuhanya, ia juga akan kehilangan esensinya. Bisa saja seorang manusia tumbuh tanpa berinteraksi dengan manusia lain. Akan tetapi pertumbuhannya lebih mengarah pada sisi hewani daripada sisi kemanusiaannya. Banyak contoh dimana seseorang dibesarkan oleh selain manusia, dan ia berkembang menjadi hewan yang tidak jauh berbeda dengan binatang lain.

Perbedaan pengetahuan, minat, latar belakang dan fisik menyebabkan perbedaan tujuan antara satu individu dengan individu lainnya. Perbedaan tujuan tidak selalu membuat manusia saling berlawanan. Dengan pikirannya manusia bisa mengkombinasikan tujuan yang berlainan. Dalam suatu masyarakat tujuan jangka panjang antara individu satu dan lainnya berbeda. Ada yang menginginkan untuk dihormati orang lain, ada yang ingin ketentraman hati, ada yang ingin memiliki harta melimpah dan sebagainya. Mereka dapat hidup bersama dan membantu satu sama lain, disadari ataupun tidak. Begitu juga dengan perbedaan jangka pendeknya. Antara orang yang mempunyai tujuan mencari uang, orang yang mencari ilmu, orang yang mencari teman dapat bekerja sama.

Perbedaan yang terdapat pada satu individu dengan individu lain memungkinkan adanya percepatan gerak. Perbedaan pengetahuan, minat, latar belakang maupun fisik memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan kita. Ada petani yang memenuhi kebutuhan makan kita, ada pengusaha pakaian yang memenuhi kebutuhan sandang kita, ada guru yang memenuhi kebutuhan pengetahuan kita dan lain sebagainya. Tanpa perbedaan individu satu dengan yang lain justru akan mempersulit kehidupan manusia.

Perbedaaan tujuan individu satu dengan individu lain dapat menghasilkan tujuan bersama. Tujuan bersama merupakan tujuan umum yang di dalamnya terdapat tujuan-tujuan individu yang ada di dalamnya. Sebuah organisasi yang didirikan untuk melayani kebutuhan masyarakat misalnya, didalamnya terkandung tujuan-tujuan pribadi anggotanya yang beraneka ragam seperti mencari pengalaman, mencari teman, mencari uang dan lain-lain.

Tujuan-tujuan yang diharapkan oleh seseorang mustahil dicapai bila ia tidak melakukan apapun. Ketika seseorang memiliki tujuan maka itu berkonsekuensi bagi dirinya untuk berusaha. Ia harus senantiasa memposisikan diri sebagai subyek yang melakukan usaha untuk memenuhi keinginannya. Orang lain memiliki posisi sebagaimana dirinya. Orang lain akan membantu jika hal itu juga dapat memenuhi kebutuhannya, dengan kata lain menguntungkan bagi dirinya , di masa sekarang atau mendatang.

Adanya kesadaran bahwa individu lain juga memiliki kebutuhan sendiri, maka seorang manusia tidak dapat mengabaikan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Hal itu disebabkan karena pemenuhan kebutuhan kita bergantung pada pemenuhan kebutuhan individu yang lain. Oleh karena itu, dalam suatu hubungan kerja sama, disukai atau tidak seorang individu harus bersedia untuk melakukan tugas-tugasnya jika ia mengharapkan sesuatu dari kerja sama tersebut. Misalnya seseorang yang menginginkan ilmu dari suatu training harus membayar biaya training, disukai atau tidak.

Namun dari sebuah kerja sama terkadang ada beberapa kelompok atau individu yang dirugikan. Adalah pilihan bagi pihak yang merasa dirugikan untuk membatalkan kerja sama, melawan memperbaiki atau menerima. Kerja sama yang baik adalah kerja sama dimana semua pihak diuntungkan dengan keuntungan yang adil bagi tiap-tiap individu maupun kelompoknya.

Yakin Usaha Sampai !!!

Tidak ada komentar: