Selasa, 08 Maret 2011

STRUKTURALIS

STRUKTURALIS

Strukturalis adalah metodologi.

Manusia dan arbate nature-nya (alam) memilioki hibungan yang melahirkan culture (budaya). Culture melahirkan scap idea (karsa) dan karya. Manusia yang optimal dan seimbang karsa dan karyana adalah manusia ideal.

Di dalam msyarakat terdapat struktur kehidupan yang terbagi kepada STRUKTUR ATAS (dominan) dan STRUKTUR BAW AH (subdominan). Kaum dominan meliputi para dewa dan raja. Seedangkan kam subdominan adlah rakyat. Sistem struktur masyarakat yang terbagi dua tersebut biasanya membentuk hubungan yang bersifat oposisi (binari). Hubunganbinari adalah hubungna dua buah kutub yang dibedakn seperti hubungan antara manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan alam dan lain-lain. Hubungan ini melahirkan strukturalis.

Struktualis membagi budaya kepada high culture (budaya tinggi) dan low culture (budaya rendah). Budaya-budaya ini melahirkan sistem yang memua norma-norma, adfat istiadat, aturan, strata, etika, etiket yangbila ditaati oleh masyarakat maka mereka akan mendapatkan reward (ganjaran). Sistem ini adalasistem pengetahuan yang bersumber dari GODs /GODESS. GODs/GODESS inilah yang melindungi siste pengetahuan dan norma tersebut. Pengetahuan kemudian menitis (turun) kepada kelompok atas (para rahi, pendeta, nabi, penguasa adat, dukun, wali, dll.).

Sistem pengetahuan yang telah diwarisi oleh kelompok atas tersebut dilidungi atau diselimuti oleh sebuh aturan/sistem yang idak bisa/boleh diketahui orang umum. Artinya terdapat wilayah-wilayah yang tidak boleh dilanggar oleh struktur masyarakat. Jika dilanggar maka akan terkena sangsi dari penguasa sisem. Aturan ini diterapkan dengan menggunakan TOTEM (simbol) yang sifatnya mengASOSIASI dan mengDERIVASI (munurun ke tingkat yang lebirenadh). Sistem yang melindingi ini disebut MYTHOS. Jadi mitos adalah sistem tanda an dinformasikan kepada masyarakat supaya diikuti oleh masyarakat.

Budaya (hubungan manusia dengan nature) mengahsilkan: 1) hubungan Binari/Oposisi, 2) hubungan Tanda.




STRUKTURALIS berasal dari sistem/struktur BAHASA (Ferdinan de Sausur).

Strukturalis adala metoe pendekatan teks-teks da praktik.

Menurut Sausur, sturukturalis membahas sistem Bahasa da Makna.

1) Sistem/ Struktur Bahasa

Sistem bahasa terdri dai Langue dan Parole. Langue adalah tata bahasa yang bersifat umum/baku. Parole adalah tata bahasa yag bersifat khusus/personal. Langue dan Parle menghasilkan SIGN SYSTEM (sistem tanda). Seperti CHESS GAME (catur), Langue adalah Bidang papan catur dan bidak-bidaknya, sedangkan Parole adalah individual style-nya (gaya permainan tiap orang). Sehingga nanti akn terbentk kaitan antara bahasa dan gesture (tubuh).

Langue da parole membentuk aturan yang HOMOGENITAS (disepakti bersama) sebagai struktur yang alamiah (underliying/bawaan). Kemudian melahirkan HETEROGENITAS (keragaman), dan keragaman melairkan UNIQUE (keunikan). Langue dan parole menciptaka aturan. Atura hanya dapat berarti jika diPRAKTEKkan dan diMANIVESTASIkan.

Masyarakat memiliki kultur dan bahasa yang membenuk SIGN SYSTEM untumenentukan MAKNA.

2) Makna

Makna adalah hasil dari praktik dan merelasikan hubungna oposisi-oposisi a kombinasi dalam suatu struktur bawaan.

BAHASA adalah kumpulan tanda-tanda yang terbagi kepada SIGNIFIER (petanda) da SIGNIFIED (penanda).

SIGN adala tanda/objek realitas suatu benda.

SIGNIFIED adalah konsep mentaltentang objek realitas.

SIGNIFIER adalah simbol objek relitas yang berupa ucapan atau tulisan.


Kita hidup dalam sebuah komunitas bahasa. Bahasa mnuncul dari saling keterkaitan astu sama lain (comot sana comot sini). Relasi antara penanda da petan sifatnya ARBRITER (konvensi).

Dengan bahasa kita dapat:

  1. memugkinkan kita mengonsep dunia denganragam cara
  2. strukturalis mempelajari praktek kebudayn denan menciptakan analogi-analogi
  3. setiap Performance (tingkah laku) dari bahasa atau sistem budaya berasala dari struktur/ sifat bawaaan (UNDERLIYING)
  4. makna adalh hasil perbedaan-perbedaan ketika merelaskan sistem bahasa daripada sebagai hasil hubungan alamiah antara signifier and signified.
  5. sistem bekerja melalui perbedaan dalam hubungan yang kontras dan binari
  6. sebenarnya bahasa tidak pernah menerangkan realitas yang sudah ada, tetapi memenuk dan mengatur perasaan kita tentang realitas.

Maka muncullah ilmu FILOLOGI (sejarah filsafat).

Pembahasannya adalah:

  1. apakah MAKNA merupakan struktur tertingi dari bahasa?
  2. ataukah MAKNA hanya merupakan permainan bahasa?

SRUKTURALIS menurut Leim Straus adalah metodologi tentang teks.

Strukturalis mempelajari:

  1. semiologi
  2. struktur tanda
  3. sistem relasi oposisi

Kebudayaan adalah teks yang bisa dibaca.

Strukur masyarakat atas dan bawah dilingkupi oleh sebuah sistem pengetahuan yang dianggaptabu olehwarga. Sistem pegetahuan yang tabu ini disebut MITOS. Yangbersifat analogi dan aksiomatik.

POST STRUKURALIS

Post strukturalis adalah faham yang mengritik tapi menguatkan faham strukturalis.

Post strukturalis dikomandoi oleh POLAND BARTES.

Faham ini mengunghkapkan :

Sebuah SIGN (tanda) dengan SIGNIFIER dan SIGIFIED-nya memiliki makna DENOTATIF. Tetapi kemudian SIGNIFIER dari SIGN itu dapat mncul sebagai SIGN baru yan memiliki SIGNIFIER dan SINIFIED tersendiri. SIGN baru yan merupakan turunan dari SIGN sebelumya ini memiliki makna KONOTATIF. Demkian seterusnya, setiap SIGNIFIER dar SIGN baru dapat uncul sebagai SIGN baru lagisesuai dengan tafsiran terhadap makna SIGN tersebut. Makna kooatif dari sign itu sanant tergantung pada para penafsirnya Sehingga, karena mitos terdridari sistem tanda, sesdagkansistem tanda maknanya ternanya tergantung pada ppenafsir, maka mitos pada hakikatnya tergantung pada para penafsir. Artinya, MITOS dalamstrukturalis adalah esuatu yang dapat diciptakan atau DIPRODUKSI dan DIKONSUMSI. Yang bertindak sebagai produsen adalah keompok RULER atau CLASS OTORITY (pemegang otoriatas). Konsumennya adalah kelompok RULED atau CLASS MINORITY (kaum minoritas).

Mitos dalam strukturalis bisa beragam adlam sebuah sistem sosial—sistem yang mengatur masyarakat—karena adanya interpretasi individu yang berbeda tentang mitos yang ada di masyarakat.

Mitos bekerja sebagai sistem bahasa untukmengenal unit/sistem penanda dan petanda, tapi adlam bentuk MORFEM (bentuk kata yang terkecil yan memberikan makna berbeda) dan FONEM (susunan.bunyi kata yang terkecil yang memberikan arti berbeda).

Post Strukturalis memandang bahwa :

ü Mitos tersusun dari adanya HUBUNGAN OPOSISIONAL

ü Yang bekerja dalam mitos adalah STRUKTUR DOMINAN

ü Mitos dapat DIPRODUKSI dan DIKONSUMSI

ü Mitos bericara tentang norma-norma ADI LUHUNG (tinggi)

ü Mitos menjadi IDEOLOGI

Karena mitos sifatnya dapat diproduksi maka mitos merupaka produk KAPITALIS—Rule Class (Bartes).

Yang diangkat leh budaya strukturalis adalah OPOSISI BINER.halini mengilhamifaham POST MODERNISME untuk melihat sisi-sisi yang tidak dilihat oleh budaya.

Maka muncullah udayayang bersifat SUBALTERN, SUBCULTURE dan SUBVERSIF.

Dari sinilah CULTURE SUDIES mempelajari tentan TEKS yang berkembang menjadi DISCOURSE (wacana). Nantinya culture studies akan membahas mengenai WACANA.

Tidak ada komentar: