Selasa, 08 Maret 2011

Tugas Cendekiawan Muslim

Tugas Cendekiawan Muslim

Manusia hakikatnya adalah sama sebagai makhluk Tuhan SWT. Apapun macam dan keadaan manusia yang berbeda-beda hanyalah sekedar penilaian atas posisi dan kualitas dari sudut pandang tertentu atas tiap manusia itu sendiri. Ada manusia yang dikelompokkan berdasarkan kepemilikan materi: miskin, sedang, kaya. Ada yang didasarkan atas kestabilan mental: sombong, biasa, tawadhu. Ada yang pembedaan itu berdasarkan kepemilikan ilmu: bodoh, biasa, pintar.

Kualitas manusia yang didasarkan pada kepemilikan ilmu telah mengelompokkan manusia kepada golongan orang yang tak punya ilmu sama sekali, punya ilmu sedikit, punya ilmu sedang, dan berilmu banyak. Karena pada kenyataannya setiap manusia akan mepunyai ilmu walau sangat sedikit, maka tidak ada manusia yang tidak berilmu. Sehingga pembedaan manusia terdiri dari orang yang berilmu sedikit dan banyak.

Sering dikatakan bahwa orang yang berilmu sedikit adalah bodoh. Padahal orang bodoh pasti tidak memiliki ilmu sama sekali. Hanya saja mungkin karena orang tersebut tidak memiliki ilmu dalam segi tertentu, maka dia dikatakan bodoh. Tapi bodohnya dia adalah dalam segi tertentu itu. Jadi dia bodoh tidak secara keseluruhan segi.

Orang yang berilmu banyak dikatakan cendekiawan. Jadi cendekiawan sering didefinisikan sebagai orang yang banyak ilmu.

Cendekiawan adalah orang yang berilmu dan mampu mencari jalan keluar atas segala

Persoalan hidupnya. Dia tidak hanya memiliki ilmu saja, tetapi cerdas dalam memecahkan problema hidup. Setiap cendekiawan pasti akan dapat bebas dari setiap masalahnya. Ketika dia mampu keluar dari masalah-masalah yang dihadapinya, dia diharapkan akan pula mampu membantu orang lain. Karena orang yang sudah beres dengan urusan pribadinya, dia akan leb ih dapat membereskan persoalan diluar dirinya daripada orang yang tidak bisa keluar dari masalah-masalah pribadinya.

Jadi tugas cendekiawan adalah membereskan persoalan diri dan lingkungan.

Sehingga, cendekiawan muslim tugasnya adalah membereskan persoalan diri dan umat.

(ds, 11/05/05)

Tidak ada komentar: